Jakarta - Pemerintah secara resmi memulai pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk peserta didik di seluruh Indonesia.
Program CKG yang merupakan Quickwin Presiden Prabowo Subianto ini
bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai masalah kesehatan
fisik dan mental anak usia sekolah, sekaligus menjadi langkah strategis dalam
membangun fondasi kesehatan generasi muda Indonesia.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas, Maria Endang Sumiwi mendampingi
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, meninjau
pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis bagi pelajar di SDN 02 Cideng, Jakarta Pusat,
pada Senin (4/8). Kegiatan ini menjadi bagian dari peluncuran nasional program
pemeriksaan kesehatan bagi peserta didik yang digelar serentak di seluruh
Indonesia.
Dirjen Maria menyampaikan pentingnya pemeriksaan kesehatan sejak dini
sebagai bentuk investasi untuk masa depan generasi bangsa. “Melalui Cek
Kesehatan Gratis ini, kita ingin memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat,
kuat, dan siap belajar. Ini bukan sekadar program, tapi langkah nyata dalam
membangun SDM unggul,” ujar Dirjen.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi berbagai aspek, mulai dari status
gizi, tekanan darah, kesehatan mata, telinga, gigi, hingga skrining kesehatan
jiwa dan kebugaran. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dengan dukungan
puskesmas, tenaga kesehatan, serta kolaborasi erat dengan sekolah dan orang tua
siswa.
Program CKG Sekolah tahun ini menargetkan lebih dari 53 juta peserta
didik dari SD, SMP, SMA/SMK, hingga SLB di seluruh Indonesia. Kegiatan ini
akan rutin dilakukan setiap awal tahun ajaran sebagai bentuk deteksi dini
potensi gangguan kesehatan pada anak dan remaja.
Kementerian Kesehatan menargetkan CKG dapat menjangkau ribuan sekolah secara bertahap di seluruh Indonesia, dengan prioritas pada wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas.
Dengan pelaksanaan CKG Sekolah secara berkesinambungan, diharapkan
masalah kesehatan anak dapat terdeteksi lebih awal, ditangani tepat, dan tidak
mengganggu proses belajar. Lebih dari itu, ini adalah bagian dari ekosistem
besar pembangunan kesehatan berbasis komunitas yang semakin kuat.