Setiap orang tua pasti ingin melihat anaknya tumbuh tinggi, aktif, dan cerdas. Namun, tanpa disadari, banyak anak mengalami hambatan pertumbuhan, seperti tubuh yang lebih pendek dari teman sebayanya, mudah sakit, atau sulit belajar. Kondisi ini kerap dianggap wajar, padahal bisa menjadi tanda awal anak mengalami stunting.
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar usianya, terutama selama periode emas 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pada fase ini, organ vital anak, termasuk otak, berkembang sangat pesat. Jika kebutuhan nutrisi tidak tercukupi, dampaknya bisa bersifat permanen, mulai dari terhambatnya pertumbuhan fisik hingga terganggunya kecerdasan anak.
Penyebab Stunting
Stunting bukanlah kondisi yg terjadi secara tiba-tiba, melainkan dari beberapa penyebab utama yang perlu diketahui:
Kekurangan gizi jangka panjang, terutama selama masa kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak.
Pola asuh yang kurang tepat, seperti tidak memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan atau pemberian MP-ASI yang tidak bergizi.
Kurangnya edukasi tentang kesehatan dan gizi, membuat banyak orangtua tidak menyadari bahwa anaknya sedang mengalami gangguan pertumbuhan.
Sanitasi dan kebersihan yang buruk, sehingga memicu munculnya penyakit menular seperti diare dan infeksi cacing yang dapat menghambat penyerapan nutrisi dalam tubuh anak
Perkawinan usia dini dan kehamilan yang tidak direncanakan, dimana calon ibu belum siap secara fisik dan mental.
Dampak stunting bukan hanya tubuh yang pendek. Anak yang mengalami stunting juga berisiko menghadapi hambatan dalam perkembangan otak, yang bisa memengaruhi kemampuan belajar, daya konsentrasi, hingga prestasi anak di sekolah. Saat dewasa, stunting bisa menyebabkan produktivitas yang rendah, menurunnya kepercayaan diri, serta rentan terhadap penyakit tidak menular seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Dalam skala yang lebih besar, tingginya angka stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia suatu negara. Inilah mengapa stunting disebut sebagai ancaman serius jangka panjang yang perlu diantisipasi sejak dini.
Langkah-Langkah Pencegahan Stunting
Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui masyarakat dalam upaya mencegah stunting sejak dini:
1. Gizi Seimbang Sejak dalam Kandungan
Asupan gizi ibu hamil dan menyusui sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Ibu hamil perlu mengkonsumsi makanan bergizi dan rutin meminum tablet tambah darah. Setelah anak lahir, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan MP-ASI yang sehat menjadi kunci tumbuh kembang optimal.
2. Peran Remaja dan Calon Pengantin
Upaya pencegahan stunting sudah bisa dimulai sejak remaja. Remaja putri dianjurkan mengonsumsi makanan sehat dan suplemen seperti tablet tambah darah. Ketika sudah dewasa, calon pengantin perlu melakukan pemeriksaan kesehatan minimal tiga bulan sebelum menikah dan memastikan kesiapan diri menjadi orang tua secara fisik dan mental.
3. Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Secara Rutin melalui Posyandu
Posyandu memiliki peran penting dalam memantau tinggi, berat badan, dan perkembangan anak. Dengan rutin ke posyandu, tanda-tanda awal stunting bisa diketahui lebih cepat dan ditangani sejak dini.
4. Pola Asuh yang Tepat dan Lingkungan yang Sehat
Orang tua harus memberi perhatian, kasih sayang, dan stimulasi yang cukup kepada anak. Disamping itu, ketersediaan air bersih, sanitasi layak, dan kebiasaan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan, sangat penting untuk mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi stunting.
5. Manfaatkan Bantuan dan Layanan Pemerintah
Pemerintah menyediakan berbagai program bantuan dan pendampingan untuk keluarga yang berisiko stunting. Manfaatkan layanan seperti konsultasi gizi, pemeriksaan rutin, serta edukasi yang tersedia di posyandu, puskesmas, atau desa.
Stunting dapat dicegah! Dengan kepedulian bersama, mulai dari dalam keluarga hingga pemerintah, kita bisa memembangun generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan tangguh. Dengan pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, menerapkan pola asuh yang tepat, menjaga lingkungan yang bersih serta pemanfaatan fasilitas kesehatan yang tersedia, kita bisa mencegah anak-anak Indonesia tumbuh dengan risiko stunting. Semua bisa dimulai dari tindakan kecil di rumah. Karena anak yang sehat hari ini, adalah fondasi bagi masa depan Indonesia yang kuat dan berkualitas. (awp)