Jakarta - Puskesmas Tebet mendapat kunjungan Menteri Kesehatan (Menkes) Swedia Acko Ankarberg Johansson pada Rabu (28/5). Kunjungan Menkes Swedia ini melanjutkan lawatannya ke berbagai fasilitas Kesehatan yang ada di Indonesia. Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama bilateral Indonesia-Swedia di bidang kesehatan, khususnya fasilitas integrasi layanan primer (ILP) di Puskesmas Tebet.
Menyambut kedatangan delegasi di Puskesmas Tebet, Direktur
Jenderal (Dirjen) Kesehatan Primer dan Komunitas Maria Endang Sumiwi didampingi
Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta, dan Kepala
Puskesmas Tebet langsung memandu delegasi untuk melihat sejumlah layanan yang
ada, khusunya fasilitas ILP yang ada di Pusakesmas Tebet.
Sembari menjelaskan fasilitas yang tersedia di Puskesmas
Tebet, Maria juga menjelaskan bahwa Puskesmas Tebet telah mengimplementasikan
ILP dengan penataan organisasi dan sumber daya puskesmas yang berbasis klaster.
Puskesmas Tebet telah mengadopsi sistem klaster yang terdiri dari 4 klaster.
Klaster 1 mengkoordinasikan manajemen dan administrasi. Klaster 2 dan 3
menyediakan layanan komprehensif (promosi, pencegahan, kuratif, rehabilitasi,
paliatif). Sementara Klaster 4 berfokus pada pencegahan penularan penyakit
melalui surveilans dan pemantauan kualitas lingkungan. Selain 4 Klaster
tersebut adapula Klaster Silang yaitu klaster yang mendukung klaster-klaster
lain. serta integrasi ini melibatkan komunitas di Masyarakat sebagai kader Kesehatan
di lingkungannya.
Menkes Acko memuji fasilitas yang dimiliki Puskesmas Tebet
dan memuji Indonesia yang telah berhasil mengembangkan dan mengimplementasikan
transformasi layanan kesehatan primer.
Dalam kunjungannya, Menkes Acko juga melakukan dialog dengan para kader Kesehatan yang juga sedang melaksanakan orientasi tentang kompetensi dasar bagi Posyandu se wilayah Puskesmas Tebet.
Dikatakannya Swedia juga memiliki banyak persamaan dalam menggunakan perawatan primer yang sama dengan Puskesmas Tebet, tapi Swedia tidak memiliki komunitas dan kader Kesehatan yang seperti ini, jadi ide ini akan saya bawa ke Swedia.