Loading...
Saka Bakti Husada

Saka Bakti Husada, Generasi Muda yang Peduli Kesehatan

15 July 2025


Di tengah berbagai tantangan kesehatan, kehadiran generasi muda yang memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap isu kesehatan sangatlah penting. Salah satu wadah yang secara aktif membina peran remaja dalam bidang kesehatan adalah Saka Bakti Husada (SBH), sebuah satuan karya pramuka yang bergerak di bidang kesehatan, di bawah binaan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Saka Bakti Husada (SBH) adalah wadah pembinaan dan pengembangan bagi anggota gerakan pramuka dalam bidang kesehatan. Dibentuk pada tanggal 17 Juli 1985, SBH bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja di bidang kesehatan agar mereka mampu menjadi pelopor, panutan, dan penyuluh hidup sehat di lingkungan sekitarnya.

SBH terbuka bagi Pramuka Penegak (usia 16–20 tahun) dan Pandega (usia 21–25 tahun), baik dari sekolah menengah, perguruan tinggi, maupun masyarakat umum. Anggota SBH tidak harus memiliki latar belakang di bidang kesehatan, selama memiliki minat, komitmen, serta mau berkontribusi dalam promosi kesehatan.

SBH Berperan Aktif di Tengah Masyarakat

Anggota SBH bukan hanya aktif dalam kegiatan kepramukaan, tetapi juga menjadi garda perubahan dalam berbagai kegiatan kesehatan. Mereka turut serta dalam penyuluhan kesehatan, kegiatan bakti sosial, kampanye imunisasi, pencegahan stunting, promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta berbagai program nasional lainnya yang dicanangkan oleh pemerintah.

Dengan keterlibatan aktif ini, SBH menjadi jembatan antara program kesehatan pemerintah dan masyarakat, khususnya generasi muda. Mereka bisa menjadi penggerak utama dalam membangun kesadaran hidup sehat sejak usia dini.

Krida-Krida dalam SBH

Agar setiap anggota SBH bisa mengembangkan perannya sesuai minat dan potensi, kegiatan dalam SBH dibagi ke dalam beberapa bidang pembinaan yang disebut krida. Setiap krida dirancang untuk membekali anggota dengan keterampilan praktis dan pengetahuan tematik sesuai isu-isu kesehatan yang berkembang di masyarakat. Berikut adalah enam krida dalam SBH yang menjadi wadah pembelajaran serta pengabdian bagi para anggotanya:

  1. Krida Bina Keluarga Sehat – Membina keluarga agar menerapkan pola hidup sehat.
  2. Krida Bina Gizi – Mengedukasi masyarakat mengenai gizi seimbang dan pencegahan stunting.Krida Bina Gizi – Mengedukasi masyarakat mengenai gizi seimbang dan pencegahan stunting.
  3. Krida Bina Lingkungan Sehat – Mendorong kebersihan lingkungan dan pengelolaan limbah dengan benar guna menciptakan lingkungan sehat dan layak huni.
  4. Krida Bina Obat – Mengenalkan cara penggunaan obat yang tepat, rasional dan aman.
  5. Krida Perilaku Hidup Bersih dan Sehat – Membantu masyarakat untuk menanamkan kebiasaan bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Krida Penanggulangan Penyakit – Memberikan edukasi terkait pencegahan penyakit menular dan tidak menular, serta pentingnya deteksi dini dan tindakan preventif.

Tak sedikit alumni Saka Bakti Husada (SBH) yang kini berkiprah sebagai tenaga kesehatan profesional, aktivis kesehatan lingkungan, hingga inovator di komunitasnya. Pengalaman mereka selama aktif di SBH menjadi batu loncatan penting dalam membentuk karakter, jiwa kepemimpinan, dan kepekaan sosial terhadap isu-isu kemanusiaan, khususnya dalam ranah kesehatan. SBH bukan hanya tentang kegiatan kepramukaan, melainkan juga wadah pembelajaran sekaligus ruang aksi bagi generasi muda untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, peduli, dan siap terlibat berkontribusi dalam pembangunan kesehatan bangsa.

Melalui SBH, remaja Indonesia tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan positif di masyarakat yang membuktikan bahwa peran kecil sekalipun dapat berdampak besar bagi masa depan yang lebih sehat.

Bagikan

Ditulis oleh
administrator

Artikel Terkait